Kriptografi

Kriptografi, salah satu istilah yang sering kita dengar ketika sedang membahas tentang keamanan data dalam sebuah sistem informasi berbasis jaringan maupun tidak. Kriptografi dapat kita artikan sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya serangan pada sistem yang akan kita bangun. Kriptografi juga dapat diartikan sebagai teknik untuk mengamankan data.

Mengapa kriptografi dianggap penting ??? Sejak dulu data-data penting selalu diincar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dimana tindakan pencurian data dilakukan untuk mencari keuntungan pribadi atau merugikan pihak lain yang memiliki data tersebut. Oleh karena itu, data-data yang dianggap penting harus dijaga semaksimal mungkin agar tidak bocor dan diketahui oleh orang lain. Dengan adanya kriptografi ini maka keamanan data akan lebih terjamin dari sebelumnya walaupun masih ada kemungkinan bisa bocor ketika ada pihak-pihak tertentu yang bisa membuka isi data tersebut.

Pada pembahasan kriptografi ini, kita sering menjumpai istilah enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah teknik atau metode yang mengkodekan isi pesan ke dalam karakter-karakter acak yang sulit untuk dibaca oleh orang lain tanpa melakukan dekripsi terlebih dahulu. Sedangkan dekripsi adalah proses untuk menerjemahkan karakter-karakter acak hasil enkripsi tadi ke dalam isi pesan sebenarnya yang dapat dibaca dengan mudah. Proses enkripsi dan dekripsi ini dapat terjadi dengan adanya kunci(key) yang menjadi bagian utama dalam proses penerjemahan isi data yang sebenarnya.

Adapun beberapa teknik kriptografi yang dulu sering digunakan adalah sebagai berikut :

1. Caesar Cipher, adalah salah satu teknik enkripsi yang sudah sangat lama ditemukan dan memiliki algoritma yang sederhana dalam melakukan proses enkripsi data/pesan. Caesar cipher ini menggunakan teknik pergeseran karakter berdasarkan kunci tertentu yang telah ditetapkan. Di bawah ini adalah contoh penggunakan teknik enkripsi dan dekripsi Caesar Cipher :
   
   Rumus Enkripsi : C = E(p) = (p + k) mod 26
   Rumus Dekripsi : P = D(c) = (c - k) mod 26
   
   p : urutan karakter plain text
   c : urutan karakter hasil enkripsi
   k : kunci
   
   Contoh : Kunci = 11
   Kata yang akan dienkripsi = "KEAMANAN SISTEM INFORMASI"
   Hasil Enkripsi = "VPLXLYLY DTDEPX TYQZCXLDT"
   Hasil Dekripsi = "KEAMANAN SISTEM INFORMASI"


2. Monoalphabetic, adalah teknik kriptografi dimana kuncinya menggunakan kata. Berbeda dengan teknik caesar cipher, teknik enkripsi yang dilakukan yaitu dengan cara mengurutkan karakter huruf yang ada dalam kata kunci, kemudian dilanjutkan dengan urutan huruf yang tersisa. Setelah itu, enkripsi dapat dilakukan dengan cara mengganti karakter huruf plain text ke dalam bentuk yang sudah dienkripsi.
   
   Contoh : Kunci = "KHARISMA"
   
   Karakter Biasa :
   A B C D E F G H I J K L M N O P Q R  S T U V W X Y Z
   
   Karakter Enkripsi :
   K H A R I S M B C D E F G J L N O P Q T U V W X Y Z
   
   Kalimat yang akan dienkripsi = "KEAMANAN SISTEM INFORMASI"
   Hasil Enkripsi = "EIKGKJKJ QCQTIG CJSLPGKQC"
   Hasil Dekripsi = "KEAMANAN SISTEM INFORMASI"
   



3. Polyalphabetic,adalah teknik kriptografi dimanan proses enkripsi dilakukan berdasarkan kata kunci yang ditulis berulang sejumlah karakter kalimat yang akan dienkripsi. Teknik polyalphabetic ini merupakan teknik kriptografi yang lebih susah ditembus dibandingkan dengan 2 metode sebelumnya karena teknik ini menggabungkan antara kata kunci dan juga letak karakternya.
   
   Contoh : Kunci = "KHARISMA"
   
   Kalimat yang akan dienkripsi ="KEAMANAN SISTEM INFORMASI"
   
   K E A M A N A N S I S T E M I N F O R M A S I
   K H A R I S M A K H A R I S M A K H A R I S M
   
   Hasil Enkripsi = "ULADIFMN CPSKME UNPVRDIKU"
   Hasil Dekripsi = "KEAMANAN SISTEM INFORMASI"

Selain 3 metode di atas, ada banyak metode-metode enkripsi lain yang mempunyai algoritma yang lebih kompleks sehingga lebih sulit untuk ditembus, seperti MD2, MD4, MD5, SHA, RC4, Base64, dll.

Referensi :

E-book REI3-CC-KeamananInformasi oleh Prof. Richardus Eko Indrajit
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi